Rabu, 19 Oktober 2016

Penggunaan Tanda Baca


Tanda Titik (.)

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.

Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam.

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.

Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.

Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Tanda Koma (,)

Tanda koma dipakai :

Di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Untuk memisahkan kalimat setara seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, dan sehubungan dengan itu.
Untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,dan kasihan,atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas.

Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.(Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab III, Huruf J dan K.

Untuk memisahkan petikan langsung jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.

Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga

Di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen.

Untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab III, Huruf F.)

Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca/salah pengertian.


3) Tanda Titik Koma (;)

 ⤀Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            ̀ ЀĀ          Ȁ ⸀Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ       Pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.

 ⤀Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            ̀ ЀĀ          Ȁ ⸀Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ            Ā ᜀ       Digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata.
Memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.

Tanda Titik Dua (:)

Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.

Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Tanda Hubung (-)

  Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.

  Menyambung awalan atau akhiran bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.

  Digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

  Digunakan menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam

kata yang dieja satu-satu.

Boleh dipakai untuk memperjelas (1) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (2) penghilangan bagian frasa atau kelompok

kata.

  Dipakai untuk merangkai: (1) se- dengan kata; (2) ke- dengan angka;

angka dengan -an, (4) kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf capital; (5) kata ganti yang berbentuk imbuhan, (6) gabungan kata yang merupakan kesatuan; dan (7) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

Tanda Pisah (─)

Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
(b) Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

(c)Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.


            Tanda Tanya (?)

           Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

          Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yangdisangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

         Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.

         Tanda Elipsis (...)

   Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.

   Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
            Tanda Petik (" ")

          Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,naskah, atau bahan tertulis lain.

          Judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

          Mengapit istilah ilmiah atau kata yang mempunyai arti khusus.

          Pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris
          Pengganti idem atau sda. (sama dengan di atas).

            Tanda Petik Tunggal (' ')

              Mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.

              Mengapit makna kata atau ungkapan.

 Mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing (Lihat pemakaian tanda kurung, Bab III, Huruf M)

              Tanda Kurung (( ))

          Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

          Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.

          Mengapit huruf/ kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.

          Mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan.

              Tanda Kurung Siku ([ ])

          Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat/bagian kalimat yang ditulis orang lain.

          Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

              Tanda Garis Miring (/)

          Dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan waktu.

          Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.

              Tanda Penyingkat atau Apostrof (')

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.


Pelafalan

Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi-bunyi bahasanya. Pelafalan Bahasa Indonesia, Pelafalan kata atau singkatan dalam bahasa Indonesia sesuai dengan pengucapan dan pendengaran orang Indonesia. Pelafalan Singkatan Asing sesuai dengan pengucapan bahasa asing bersangkutan.

0 komentar:

Posting Komentar