Rabu, 19 Oktober 2016

Makna Denotatif dan Konotatif



Pembedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada atau tidaknya ‘nilai rasa’ pada sebuah kata. Setiap kata, terutama yang disebut kata penuh mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu mempunyai makna konotatif. Selanjutnya dijelaskan bahwa sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai ’nilai rasa’, baik positif maupun negatif.


Makna denotatif menyangkut informasi-informasi faktual objektif. Oleh karena itulah, makna denotatif sering juga disebut dengan makna sebenarnya.

Misalnya:uang muka, persekot, panjar sama artinya dengan ‘uang tanda jadi’.

Makna konotatif merupakan makna yang ditimbulkan oleh pendengar/pembaca dalam merespon suatu stimulus.Dalam responsi-responsi itu terkandung nilai-nilai emosional dan evaluatif. Akibatnya, muncullah nilai rasa terhadap penggunaan/pemakaian kata-kata itu. Makna konotatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Konotasi positif, yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa tinggi, baik, halus, sopan, menyenangkan, sakral, dan sebagagainya; dan

Konotasi negatif, yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor, porno, berbahaya, dan sebagainya.


Kata yang bermakna konotatif dan denotatif dapat dilihat pada tabel berikut.

Kata
Makna Denotatif
Makna Konotatif




Kalimat
Makna
Kalimat
Makna





Boneka
Adik suka boneka.
tiruan untuk
Negara kecil itu
negara


permainan
menjadi boneka
yang



negara besar.
dijadikan




alat





Cermin
Cermin di kamar
kaca untuk
Perilaku wanita
teladan

Ani pecah.
melihat
itu cermin



bayangan
wanita



benda
terpelajar.






Akar
Akarnya mulai
bagian dari
Akar
asal usul

tumbuh.
tumbuhan
permasalahan




peristiwa itu




sudah




ditemukan.






0 komentar:

Posting Komentar