Studi
pemerolehan bahasa pertama dan pembelajaran bahasa kedua digunakan sebagai
teori fundamental bagi para guru bahasa. Dalam hal ini pendidik dapat
menciptakan inovasi strategi pengajaran, contohnya adalah sebuah inovasi
pembe-lajaran bahasa asing yang bernama Total
Physical Response (TPR). Teori
ini menggunakan teknik penghubungan antara konsep kata atau frasa ke dalam gerakan badan yang diperagakan oleh
pembelajar. Kelemahannya metode ini hanya efektif untuk penguasaan kosakata. Pada saat proses
belajar-mengajar bahasa, baik bahasa Indonesia sebagai B1 maupun B2, perlu
diperhatikan beberapa variabel, seperti yang bersifat linguistik maupun yang
bersifat nonlinguistik yang dapat menentukan keberhasilan dalam proses
mempelajari bahasa. Kedua variabel tersebut bukan merupakan hal yang terpisah
atau berdiri sendiri-sendiri, melainkan merupakan hal yang saling berhubungan,
berkaitan, serta berpengaruh.
Dalam pelajaran
bahasa Indonesia, bukan saja kemampuan berbahasa para anak didik ditingkatkan,
tetapi juga anak didik harus diajari sopan-santun dalam berbahasa. Pelajaran
bahasa sekaligus merupakan pelajaran tata krama dan sopan santun.
0 komentar:
Posting Komentar