Pada waktu
dilahirkan, anak hanya memiliki sekitar 20% dari otak dewasanya. Ini berbeda
dengan binatang yang sudah memiliki sekitar 70%. Karena perbedaan inilah maka
binatang sudah dapat melakukan banyak hal segera sesudah lahir, sedangkan
manusia hanya bisa menangis dan menggerak-gerakkan badannya. Proposi yang
ditakdirkan kecil pada manusia ini mungkin memang “dirancang” agar pertumbuhan
otaknya proposional pula dengan pertumbuhan badannya.
Pada umur
sekitar 6 minggu, anak mulai mengeluarkan bunyi-bunyi yang mirip dengan bunyi
konsonan atau vokal. Bunyi-bunyi ini belum dapat dipastikan bentuknya karena
memang terdengar dengan jelas. Proses bunyi-bunyi seperti ini dinamakan cooing, yang telah diterjemahkan menjadi
dekutan. Anak mendekutkan bermacam-macam bunyi yang belum jelas identitasnya.
yang telah diterjemahkan menjadi celotehan. Celotehan dimulai dengan konsonan dan diikuti oleh sebuah vokal. Konsonan yang keluar pertama adalah konsonan bilabial hambat dan bilabial nasal. Vokalnya adalah /a/ dengan demikian, strukturnya adalah KV.
0 komentar:
Posting Komentar