A. Tujuan
Setelah
mempelajari materi dalam modul ini, baik secara mandirimaupun tatap muka
peserta diharapkan mampu: (1) Membedakan pemerolehan dan pembelajaran bahasa
dengan tepat; (2) Menjelaskan tahapan pemerolehan bahasa dengan benar; (3)
Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan bahasa dengan
tepat.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
(1) Membedakan pemerolehan dan pembelajaran bahasa;
(2) Menjelaskan
tahapan pemerolehan bahasa; dan (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi pemerolehan bahasa.
C. Uraian Materi
Hakikat Pemerolehan Bahasa
Istilah
pemerolehan dipakai untuk padanan istilah Inggris aquisition, yakni, proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh
anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya. Proses anak mulai
mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal disebut dengan
pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan bahasa pertama terjadi bila anak yang
sejak semula tanpa bahasa telah memperoleh satu bahasa dan dapat dikatakan
mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang bergerak
dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit.
Pemerolehan
bahasa biasanya didapatkan hasil kontak verbal dengan penutur asli dan sangat
erat hubungannya dengan perkembangan kognitif: Pertama, jika anak dapat menghasilkan ucapan-ucapan yang mendasar
pada tata bahasa yang rapi, tidaklah
mengimplikasikan bahwa anak telah menguasai bahasa yang bersangkutan dengan
baik. Kedua, pembicara harus
memperoleh katagori-katagori kognitif yang mendasari berbagai makna ekspresif
bahasa-bahasa alamiah, seperti kata, ruang, modalitas, kualitas, dan
sebagainya.
Pemerolehan
bahasa biasanya dilakukan oleh anak-anak seperti bermula dari mendengar dan
mengamati bunyi-bunyi bahasa di sekelilingnya tanpa disuruh atau disengaja.
Kemudian lama kelamaan yang didengar dan yang diamati berkembang tahap demi
tahap sesuai dengan perkembangan kemampuan intelegensi dan latar belakang sosial-budaya
yang membentuknya. Pada hakikatnya pemerolehan bahasa anak melibatkan dua
keterampilan, yaitu kemampuan untuk menghasilkan tuturan secara spontan dan
kemampuan memahami tuturan orang lain. Ada dua pengertian mengenai pemerolehan
bahasa. Pertama, pemerolehan mempunyai permulaan yang mendadak tiba-tiba.
Kedua, pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul
dari prestasi-prestasi motorik, sosial, dan kognitif pralinguistik.
Bahasa bersifat
universal. Pemerolehan bahasa pertama erat sekali kaitannya dengan perkembangan
sosial anak dan karenanya juga erat hubungannya dengan pembentukan identitas
sosial. Seorang ibu seringkali memberi kesempatan kepada bayi untuk ikut dalam
komunikasi sosial dengannya. Melalui bahasa, khusus bahasa pertama, seorang
anak belajar untuk menjadi anggota masyarakat. Apabila seorang anak menggunakan
ujaran-ujaran yang bentuknya benar atau gramatikal, belum berarti bahwa ia
telah menguasai bahasa pertama.
0 komentar:
Posting Komentar